1 Full Life: BERSERULAH ... KEPADA TUHAN.
Nas : Hak 6:6
Sebagai upaya terakhir, Israel berseru kepada Allah, dan itu pun
hanya karena mereka tertindas.
- 1) Inti persoalan orang Israel ialah bahwa iman mereka kepada Allah
tidak berlandaskan kasih dan rasa syukur kepada-Nya, tetapi pada
keinginan dan ambisi yang mementingkan diri sendiri; mereka hanya
mencari Allah pada masa-masa krisis apabila mereka memerlukan Dia.
- 2) Orang percaya PB juga harus memeriksa jenis imannya. Selaku orang
percaya, apakah kita mengikut Tuhan karena kita sungguh-sungguh
mengasihi Dia dan menghargai Dia sebagaimana adanya serta apa yang telah
dilakukan oleh-Nya? Ataukah kita melayani Dia hanya karena apa yang
dapat kita terima dari-Nya? Jikalau iman dan pengabdian kita kepada
Allah itu sejati, kita akan tetap mengikut Tuhan sekalipun itu berarti
kesulitan, penderitaan, penganiayaan, dan kerugian
(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
2 Full Life: TIDAK DAPAT LAGI MENAHAN HATI-NYA MELIHAT KESUKARAN MEREKA.
Nas : Hak 10:16
Sekalipun orang Israel pantas menerima penderitaan yang sedang
mereka alami, Allah masih sangat terharu melihat penderitaan mereka.
- 1) Penderitaan dan keadaan mereka menyedihkan hati-Nya, sama seperti
penderitaan seorang anak kecil menyedihkan hati seorang ayah yang penuh
kasih. Sampai batas tertentu, hati Allah bersedih oleh kesukaran mereka
(bd. Yeh 6:9) dan tergerak oleh belas kasihan untuk bermurah hati
kepada mereka (bd. Hos 11:7-9).
- 2) Kemurahan Allah yang lembut tersedia bagi semua orang yang telah
berdosa, yang sedang menderita akibat-akibatnya yang dahsyat, dan yang
bertobat serta mencari pengampuan. Dalam situasi semacam itu kita dapat
yakin bahwa hati Allah tersentuh oleh kesusahan dan penderitaan kita,
sehingga mengasihani kita, dan memulihkan kita kepada kedudukan
persekutuan dan berkat.
- 3) Belas kasihan Allah bagi dunia yang terhilang menggerakkan Dia untuk
mengutus Putra-Nya untuk mendamaikan orang berdosa dengan diri-Nya
sendiri (Yoh 3:16).